Analisis Yuridis atas Tindak Pidana Distribusi Pangan Tanpa Izin Edar di Pekanbaru
DOI:
https://doi.org/10.57032/jsd.v3i1.211Kata Kunci:
Pelaku usaha, tindak pidana, pangan tanpa izin edarAbstrak
This research aims to analyze the juridical aspects of business operators who commit the crime of distributing food without a distribution permit in Pekanbaru, as reflected in Decision No. 960/Pid.Sus/2014/PN.Pbr. The study employs a normative legal research method with a descriptive-analytical approach. The data used are secondary, including primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Data analysis was conducted qualitatively by comparing the data with relevant legal regulations and expert opinions. The research reveals that the application of criminal law against business operators who distribute food without a permit is based on the fulfillment of legal elements as stipulated in Article 58(k) of Law No. 7 of 1996 on Food. The court sentenced the defendant, Ati, to four months in prison, suspended for one year, and ordered the destruction of the seized products. The findings also indicate a need for more rigorous enforcement and awareness-raising about the importance of food safety regulations among business operators. This study contributes to the understanding of the legal responsibilities of business operators in ensuring food safety and the role of the judiciary in enforcing these regulations. It highlights the importance of adherence to food safety laws to protect consumers and prevent legal repercussions for businesses. The research provides a comprehensive analysis of the legal framework surrounding food distribution without a permit in Indonesia, offering insights into the challenges of enforcing food safety laws at the local level.
Referensi
Ali, A. (2009). Menguak teori hukum (legal theory) dan teori peradilan (judicial prudence) termasuk interpretasi undang-undang (legisprudence). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Alwi, B. M. (2013). Poligami Dalam Islam. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 11(1), 35-50.
Amiruddin, & Asikin, Z. (2010). Pengantar metode penelitian hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arief, B. N. (2008). Kebijakan hukum pidana. Jakarta: Kharisman Putra Utama.
Dellyana, S. (2001). Konsep penegakan hukum. Yogyakarta: Liberty.
El Muhtaj, M. (2009). Dimensi-dimensi HAM: Mengurai hak ekonomi, sosial, dan budaya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Erdianto. (2010). Pokok-pokok hukum pidana. Pekanbaru: Alaf Riau.
Erdianto. (2011). Hukum pidana Indonesia suatu pengantar. Bandung: Refika Adimata.
Farid, A. Z. A., & Hamzah, A. (2006). Bentuk-bentuk khusus perwujudan delik. Jakarta: Rajawali Pers.
Hadiati, H. (2005). Asas-asas hukum pidana. Ujung Pandang: Lembaga Percetakan dan Penerbitan Universitas Muslim Indonesia.
Hamzah, A. (2002). KUHP dan KUHAP. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamzah, A. (2005). Pemberantasan korupsi melalui hukum pidana nasional dan internasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hamzah, A. (2012). Asas-asas hukum pidana di Indonesia dan perkembangannya. Jakarta: PT. Softmedia.
Kansil, C. S. T. (2004). Pokok-pokok hukum pidana. Jakarta: Pradnya Paramita.
Kementerian Perdagangan. (2020). Operasi Pengawasan Barang Beredar di Pekanbaru. Pekanbaru: Kementerian Perdagangan.
Marpaung, L. (2005). Asas-teori-praktik hukum pidana. Jakarta: Sinar Grafika.
Marpaung, L. (2010). Proses penanganan perkara pidana (di kejaksaan dan pengadilan negeri upaya hukum dan eksekusi). Jakarta: Sinar Grafika.
Prakoso, D. (2004). Surat dakwaan, tuntutan pidana dan eksaminasi perkara di dalam proses pidana. Yogyakarta: Liberty.
Sidabalok, J. (2010). Hukum perlindungan konsumen di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Weda, M. D. (2001). Kriminologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Widiyanto, H. (2020). Konsep Pernikahan Dalam Islam (Studi Fenomenologis Penundaan Pernikahan Di Masa Pandemi). Jurnal Islam Nusantara, 4(1), 103-110. doi: 10.33852/jurnalin.v4i1.213


